A.
Pengertian
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah
satu elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan bidan
menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan
fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer
mengalokasikan wewenang kepada bawahannya.
Pendelegasian
wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Atasan perlu
melakukan pendelegasian wewenang agar mereka bisa menjalankan operasi manajemen
dengan baik. Selain itu, pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari
semakin besarnya organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan
wewenang, maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia
sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat dilaksanakan
oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi. Pendelegasian juga dilakukan
agar manajer dapat mengembangkan bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi,
terutama di saat terjadi perubahan susunan manajemen.
Yang penting disadari
adalah di saat kita mendelegasikan wewenang kita memberikan otoritas pada orang
lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini yang
sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka melakukan
delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena tanggung jawab
tetap berada pada sang atasan. Berikut ada tips bagaimana mengusahakan agar
para atasan mau mendelegasikan wewenang.
Ciptakan budaya kerja
yang membuat orang bebas dari perasaan takut gagal/salah.
Keengganan
seorang atasan/manajer untuk mendelegasikan wewenang biasanya dikarenakan
mereka takut kalau-kalau tugas mereka gagal dikerjakan dengan baik oleh orang
lain. Ini perlu diatasi dengan mendorong mereka untuk berani menanggung resiko.
Hanya dengan berani menanggung resikolah perusahaan akan mendapatkan
manajer-manajer yang handal dan berpengalaman. Ciptakan budaya bahwa
pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin matang.
Pendelegasian wewenang bukan sebuah hukuman yang mengurangi kekuasaan manajer,
namun membuka kesempatan bagi pengembangan diri mereka dan bawahan.Jadikan
pendelegasian wewenang sebagai bagian dari proses perbaikan.
B.
Lingkup tugas yang didelegasikan
Tugas
seorang pemimpin dapat diringkas menjadi tiga kelompok besar yaitu : Perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan. Jika organisasi
semakin luas aktivitasnya maka
sebagian dari tugas perencanaan
dan pelaksanaan daopat didelegasikan kepada para staf. Tugas pimpinan yang termasuk perencanaan dan
pelaksanaan semakin
berkurang, kan tetapi perhatinnya
semakin banyak pada tugas
supervisi dan pengawasan.
C.
Ada
empat kegiatan dalam delegasi wewenang:
1. Manager perawat/bidan menetapkan
dan memberikan tugas dan tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan;
2. Manajer melimpahkan wewenang yang
diperlukan untuk mencapai tujuan;
3. Perawat/bidan yang menerima
delegasi baik eksplisit maupun implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung
jawab.
4. Manajer perawat/bidan menerima
pertanggungjawaban (akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.
D.
Alasan
Pendelegasian :
Ada beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan.
1.
Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai
hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
2.
Agar organisasi berjalan lebih efisien.
3. Pendelegasian memungkinkan
manajer perawat/bidan dapat memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas
yang lebih penting.
4. Dengan pendelegasian,
memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan
sebagai bahan informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.
Manajer
perawat/bidan seharusnya lebih cermat dalam mendelegasikan tugas dan
wewenangnya, mengingat kegiatan perawat dan bidan berhubungan dengan
keselamatan orang lain (pasen). Oleh karena itu sebelum mendelegasikan tugas/wewenang hendaknya
dipahami benar tingkat kemampuan dari perawat/bidan yang akan diberikan
delegasi.
E.
Cara Manajer Perawat/ Bidan dalam Melakukan Pendelegasian
1. Membuat perencanaan ke depan dan
mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran
yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau
kewajiban dengan kemampuan bawahan
5.
Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan
tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
6.
Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan
dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standar serta memberikan umpan
balik prestasi yang dicapai.
7.
Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan -
keluhannya.
8.
Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan
memberikan ide ide baru yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas
hasil yang dicapai.
10. Jangan
mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan.
F.
Teknik Pendelegasian
Manajer
perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat
didelegasikan dari eksekutif perawat sampai eksekutif departemen atau kepala
unit, dan dari kepala unit sampai perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup
kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas
seharusnya dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan
sebaiknya satu kewajiban didelegasikan
pada satu waktu.
G.
Kapan Tidak Perlu Dilakukan
Delegasi
Hindari mendelegasikan kekuasaan dan tetap mempertahankan
moral dalam pelaksanaannya. Kontrol dilakukan khusus
pada pekerjaan yang sangat teknis atau
tugas tugas yang melibatkan kepercayaan. Hal ini merupakan hal yang kompleks
dalam manajemen keperawatan/kebidanan, sehingga
memerlukan pengetahuan dan kemampuan yang khusus. Manajer perawat/bidan
yang akan menangani hal tersebut
seharusnya memiliki kemampuan ilmu manajemen dan perilaku. Mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab dapat menyebabkan perawat/bidan
klinis berasumsi bahwa manajer tidak mampu untuk menangani tanggung jawab kepemimpinannya terhadap manajemen keperawatan/kebidanan.
Keengganan
manajer melakukan delegasi karena mereka takut wewenang itu akan disalahgunakan
oleh bawahannya. Atau, bawahannya tidak akan mampu melakukan sebaik yang ia
lakukan. Oleh karena itu pilihlah secara cermat dan bijak bawahan yang pantas
menerima delegasi. Jangan pilih sembarang orang. Konsekuensi pendelegasian
wewenang adalah upaya untuk mengembangkan bawahan. Ini termasuk menuntut
bawahan untuk benar-benar bertanggung jawab atas wewenang yang diberikannya.
H. Hambatan - Hambatan
Pendelegasian
1. Hambatan
hambatan pada delegator
a. Kemampuan yang diragukan oleh
dirinya sendiri
b. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
c. “Saya dapat melakukannya lebih
baik oleh diri saya sendiri” buah pikiran yang keliru.
d.
Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam
mendelegasikan
e. Rasa tidak aman
f. Takut tidak disukai
g. Penolakan untuk mengakui
kesalahan
h. Kurangnya kepercayaan pada
bawahan
i.
Kesempurnaan,
menyebabkan kontrol yang berlebihan
j.
Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan
beban kerja
k.
Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan
dengan tanggung jawab.
l.
Keseganan
untuk mengembangkan bawahan
m. Kegagalan untuk menetapkan
kontrol dan tindak lanjut yang efektif.
2.
Hambatan hambatan pada yang diberi delegasi
a. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya kompetensi
c. Menghindari tanggung jawab
d. Sangat tergantung dengan boss
e. Kekacauan [disorganization]
f. Kelebihan beban kerja
g.
Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
3.
Hambatan Hambatan Dalam Situasi
a. Kebijakan tertuju pada satu orang
b. Tidak ada toleransi kesalahan
c. Kekritisan keputusan
d.
Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan (krisis
manajemen)
e.
Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.
Kekurangan tenaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar