Kram otot merupakan kontraksi otot yang memendek atau kontraksi
sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat, yang biasanya
menimbulkan nyeri. Otot yang mengalami kram sulit untuk menjadi rileks kembali.
Bisa dalam hitungan menit bahkan jam untuk meregangkan otot yang kram itu. Kontraksinya
sendiri dapat terjadi dalam waktu beberapa detik sampai beberapa menit. Selain
itu, kram otot seringkali dapat menimbulkan keluhan nyeri.
Kram biasa terjadi pada seseorang yang sehat, terutama setelah melakukan
aktivitas yang berat. Beberapa orang lainnya mengalami kram pada tungkainya
ketika sedang tidur malam. Kram bisa disebabkan kurangnya aliran darah ke otot
yakni adanya penumpukan asam laktat pada aliran darah akibat kurang sempurnanya
metabolisme.
Kram dapat mengenai otot lurik
atau bergaris. Yaitu otot
yang berkontraksi secara kita sadari. Juga, dapat mengenai otot polos atau otot
yang berkontraksi tanpa kita sadari. Seperti, otot rahim, dinding pembuluh
darah, maupun usus dan ureter (saluran kemih). Tidak hanya itu, pada kondisi
udara yang dingin juga bisa mengakibatkan kram. Hal ini terjadi mekanisme
pemanasan tubuh terganggu sehingga mengganggu aliran darah dalam tubuh.
Pada otot bergaris, kram dapat
disebabkan kelelahan, dehidrasi atau kekurangan cairan dan elektrolit, terutama
kekurangan kalium dan natrium yang sering terjadi pada olahragawan. Bisa juga
akibat trauma pada tulang dan otot yang bersangkutan atau kekurangan magnesium.
Beberapa obat juga dapat
menyebabkan terjadinya kram. Seperti, obat pelancar kemih, dan penurun lemak.
Termasuk kekurangan vitamin seperti B1 atau thiamine, B5 pantothenic acid dan
B6 atau pyridoxine. Kontraksi ini juga
bisa terjadi akibat sirkulasi ke otot yang kurang baik karena tingginya
kolesterol dalam darah atau pembuluh darah yang mudah rusak. Misalnya, pada
penderita hiperkolesterol dan diabetes mellitus. Gangguan metabolik biasanya
terjadi pada penderita diabetes melitus (DM) yakni peningkatan kadar gula darah
yang berlangsung lama, akan mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah yang
memberi makan pada serabut saraf. Keadaan itu kemudian menyebabkan penderita
mengalami kram.
Kram otot bisa jadi merupakan
satu pertanda adanya penyakit akibat gangguan atau rusaknya bagian saraf tepi.
Kerusakan atau gangguan pada saraf tepi ini, bisa diakibatkan oleh dua hal
pertama karena adanya gangguan syaraf dan kedua rusaknya saraf.
Kerusakan atau gangguan saraf
ini misalnya terjadi pada fungsi pengatur alat indera perasa akibat saraf
mengalami tekanan, misalnya karena seseorang duduk terlalu lama sehingga saraf
tulang belakang tertekan. Dapat juga terjadi karena saraf terjepit akibat
pengapuran misal pada tulang belakang. Nyeri yang terjadi akibat jepitan urat
saraf dapat disebabkan oleh inflamasi primer atau sekunder. Jepitan ini juga
bisa menimbulkan gangguan pada fungsi urat saraf. Tapi bisa juga saraf bagian tepi mengalami
gangguan atau kerusakan akibat saraf tersebut sobek atau putus akibat
kecelakaan. Namun seringkali rusaknya saraf tersebut juga dikarenakan adanya
gangguan pada pembuluh darah. Aliran darah yang terganggu pada pembuluh darah
sering menjadi penyebab terganggu atau rusaknya saraf manusia.
Pada trimester kedua dan
ketiga, ibu hamil mulai akan mengalami ketidaknyamanan pada kaki. Gangguan
seperti kram di malam hari atau rasa nyeri akan sering dirasakan. Pembesaran
uterus tempat calon bayi berkembang dapat mempengaruhi saraf bagian belakang
hingga menyebabkan nyeri di beberapa bagian tubuh, salah satunya adalah kaki.
Jejas dan Adaptasi Sel
Apabila terhadap tekanan
terhadap sel maka akan terjadi suatu reaksi untuk bertahan dari tekanan
tersebut yakni sebagai berikut :
Normal
Menyesuaikan
diri (Adaptasi)
Sel
dengan jejas yang reversible
Kematian
sel (irreversible)
Reaksi tersebut dapat berlangsung secara kontinyu
maupun bisa langsung mematikan, hal ini tergantung pada jenis sel itu sendiri.
Dari penjelasan di atas dapat
kita ketahui bahwa penyebab kram otot ada bermacam-macam antara lain:
Adanya
gangguan pada aliran darah
Agen
fisik seperti trauma pada otot, suhu, penggunaan yang berlebihan
Beberapa obat
Ketidakseimbangan
nutrisi (defisiensi vitamin)
Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan :
v Hipertrofi
Hipertrofi terjadi karena sel
mempunyai kemampuan adaptasi yakni kemampuan untuk menyesuaikan diri dan
berubah dan hal ini memungkinkan sel dapat hidup dalam lingkungan yang berubah.
Penyebabnya adalah fungsi maupun beban kerja yang berlebihan maupun rangsangan
hormon secara spesifik sehingga ukuran sel akan membesar. Pada atlet, hal ini
dapat terjadi karena latihan yang terus-menerus dan konsumsi protein.
v Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi
jaringan hidup terhadap jejas. Inflamasi merupakan reaksi pembuluh darah, pembuluh
limfe, plasma, sel darah dan syaraf. Gejala kliniknya adalah rubor, kalor, dolor,
tumor dan functiolaesa. Kram otot yang terjadi akibat trauma pada otot ataupun
karena penggunaan yang berlebihan kadang dapat menyebabkan terjadinya
inflamasi. Maka untuk mengatasinya diperlukan kompres air dingin di sekitar
area kram bukan tepat di atas area yang kram.
Tindakan Preventif
Mengingat sifat kram otot yang
datang tiba-tiba dan tidak disertai tanda sebelumya, tindakan preventif pun
diperlukan untuk meminimalkan kemungkinan hal tersebut terjadi. Berikut adalah
beberapa hal tersebut diantaranya:
1. Mandi atau berendam dengan
air hangat setelah beraktivitas seharian setiap kali sebelum tidur untuk
mengendurkan seluruh otot yang tegang.
2. Lakukan peregangan sebelum
tidur, namun hindari penegangan/meluruskan ujung jari kaki saat peregangan
maupun tidur dan usahakan agar kaki-kaki anda tetap hangat selama tidur.
3. Hindari melakukan olah raga
atau aktivitas berat secara tiba-tiba. Oleh karena itu, lakukan pernafasan
secara benar sebelum berolah raga atau melakukan aktivitas fisik dan melakukan
dan lakukan pendinginan setelah selesai. Hal tersebut akan memberikan
kesempatan bagi otot untuk menyesuaikan diri sehingga tidak menimbulkan kram.
Akan lebih baik jika pemanasan ini dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur,
dengan melakukan senam kecil.
4. Tak ada salahnya melakukan
peregangan setelah melakukan satu kegiatan terus menerus dalam beberapa lama.
Misalnya setelah duduk terus menerus di depan computer selama 2 jam, berada di
dalam pesawat atau kendaraan yang memakan waktu lama atau berjalan kaki jarak
jauh.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar