Semua Perempuan Harus Beri Bayi ASI Eksklusif, Kecuali.....

img 
Jakarta, Menurut peraturan terbaru, pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah kewajiban setiap ibu melahirkan. Namun ada beberapa kondisi yang memperbolehkan para ibu untuk tidak patuh pada peraturan tersebut. Kondisi apa saja yang dimaksud?

Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif tertulis, kondisi medis yang tidak memungkinkan dilakukannya pemberian ASI Eksklusif antara lain sebagai berikut.

Perkecualian diberikan pada beberapa kondisi medis yang dialami oleh ibu melahirkan. Di antaranya adalah sebagai berikut, seperti ditulis Selasa (3/4/2012):
  1. Ibu terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
  2. Sepsis (infeksi demam tinggi sampai tidak sadarkan diri)
  3. Infeksi Virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1) di payudara
  4. Menggunakan obat penenang, antiepilepsi, opioid, radioaktif iodine-131, yodofor topikal dan sitotoksik kemoterapi.
Selain karena kondisi medis, ASI Eksklusif juga tidak bisa diberikan jika ibunya tidak ada baik karena meninggal dunia atau terpisah sejak lahir.

Bayi yang hanya dapat menerima susu dengan formula khusus, yakni bayi dengan kriteria:
  1. Bayi dengan galaktosemia klasik, diperlukan formula khusus bebas galaktosa
  2. Bayi dengan penyakit kemih beraroma sirup maple (maple syrup urine disease), diperlukan formula khusus bebas leusin, isoleusin, dan valin
  3. Bayi dengan fenilketonuria, dibutuhkan formula khusus bebas fenilalanin, dan dimungkinkan beberapa kali menyusui, di bawah pengawasan.
Bayi yang membutuhkan makanan lain selain ASI selama jangka waktu terbatas, yaitu:
  1. Bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 (seribu lima ratus) gram (berat lahir sangat rendah)
  2. Bayi lahir kurang dari 32 (tiga puluh dua) minggu dari usia kehamilan yang sangat prematur
  3. Bayi baru lahir yang berisiko hipoglikemia berdasarkan gangguan adaptasi metabolisme atau peningkatan kebutuhan glukosa seperti pada bayi prematur, kecil
untuk umur kehamilan atau yang mengalami stres iskemik/intrapartum hipoksia yang signifikan, Bayi yang sakit dan Bayi yang memiliki ibu pengidap diabetes, jika gula darahnya gagal merespons pemberian ASI baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar